Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday 22 April 2016

LAPORAN PRAKTIKUM ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER : KOMUNIKASI DATA, S1-TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2016

TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM
KOMUNIKASI DATA
S1-TEKNIK INFORMATIKA

"ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)"


DISUSUN OLEH:

NAMA : NIRMALASARI

NIM : 15.11.9005

KELAS : 15-S1TI-08



STMIK AMIKOM YOGYAKARTA


2015/2016




DAFTAR ISI

TUJUAN PRAKTIKUM ………………………………………….....      2
ALAT DAN BAHAN ………………………………………………..      2
TEORI SINGKAT ……………..…………………..............................      2
METODE PERCOBAAN ……………………………………………      4
HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM ...……………………….…...       7
KESIMPULAN ....................................................................................      13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………............   14






I.               TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ke-4 bertujuan untuk :
1.     Mengubah data digital ke data analog.
2.     Mengetahui cara kerja data digital ke data analog.

II.            ALAT

1.     1 unit komputer.                              
2.     Program ISIS Proteus.                          _
3.     Program CodeVision AVR. 
4.     Atmega 32.                          
5.     GROUND.
6.     Power.
7.     CAP.
8.     DIPSWC
9.     RES.
10.  RES16DIPIS.

III.          TEORI SINGKAT

Konsep Dasar ADC (Analog to Digital Converter)

DAC = Digital to Analog Converter adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu).
DAC adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi mengubah signal/data digital menjadi signal analog. Banyak system menerima data digital sebagai signal masukan dan kemudian mengubahnya menjadi tegangan atau arus analog. Data digital dapat disajikan dalam berbagai macam sandi/kode, yang paling lazim digunakan adalah dalam bentuk kode biner murni atau kode decimal dalam bentuk biner (Binary Code Decimal / BCD). Keluaran V0 dari suatu DAC n bit dengan rumus :

Koefisien-koefisien a diatas menggunakan kata biner, a=1 atau 0, jika bit ke n adalah 1 atau 0, tegangan Vr adalah tegangan acuan stabil yang digunakan dalam rangkaian. Bit paling berarti (MSB, Most Signlificant Bit) adalah bit yang paling bersesuaian dengan an-1, dan bobotnya adalah Vr/2, sedangkan bit paling tidak berarti (LSB, Lost Significant Bit) adalh bersesuaian dengan a0 dan bobotnya sama dengan Vr/2n. Rangkaian DAC mempunyai banyak jenis dan tipe, salah satunya adalah DAC tipe tangga. Susunan tangga dalam rangkaian ini merupakan piranti pembagi arus, karena itu perbandingan hambatannya merupakan hal yang pentingdari harga mutlak. Konfigurasi DAC tipe tangga adalah penguat jumlah, dengan R masukkan yang naik 2^n kalinya ;
Logika digital diwujudkan dengan nilai tegangan D0, D1, D2, D3 = 0 Volt untuk logika “0” dan 5 Volt untuk logika “1”. Berikut adalah gambar rangkaian DAC tipe tangga.
DAC yang lain adalah tipe R-2R seperti gambar dibawah ini. Rangkaian ini lebih sederhana dan lebih mudah dalam pencarian nilai-nilai resistor yang dipakai karena hanya diperlukan nilai R dan 2R saja, dengan rumus :

I.               METODE PERCOBAAN

IV.I. Membuat Desain Skematik pada ISIS Proteus

1.     Buka ISIS Proteus, lalu klik pick from libraries device/pick devices.

2.     Klik P pada bagian pojok kiri dan tulis keywordsnya. 

 3. Ketikkan Keywords ATMEGA32 lalu klik Ok. Lakukan hal yang sama seperti CAP, DIPSWC_8, RES, dan RES16DIPIS. Kemudian masukkan semua yang telah dipilih pada bagian area gambar. 

4.   Kemudian buat rangkaian

5.   Hubungkan semua kabel

6.   Masukkan escilloscope untuk mengatur voltase

7.   Masukkan Power dan Groundnya

               8. Kemudian hubungkan semua kabel, dan buat rangkaian DAC nya. 
9.  Masukkan voltmeter untuk mengukur tegangan.

IV.II Membuat Kode Program pada Codevision AVR

1.   Setelah itu kita buat kode untuk menjalankan simulasi tersebut dengan cara, Buka aplikasi code VisionAVR. Lalu  klik menu new a new file or project.

2.   Kemudian akan muncul create new file, kita pilih project lalu klik ok.

4.   Maka muncul seperti ini, kita pilih yang atas,kenapa ? karena kita menggunakan Atmega.


5.   Lalu Ok.

6.   Klik generate program gambar yang berbentuk gear lalu save sampai 3 kali dengan nama yang sama.



6.   Lalu sesuaikan header source code dengan atmega yang dipakai. Tambahkan header dibawahnya #include “.

           7. Klik build all project, pastikan source code tidak ada eror.

   8. Buka ISIS Proteus yang tadi, klik 2X pada atmega32. Masukan program file “.HEX” yang sudah dibuat pada CodeVisionAVR. Dengan cara : klik gambar seperti dokumen.  

9.      Kemudian cari file .hex, misalnya dac.hex

10.      Klik play.

V.               HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM


Pada percobaan diatas komponen yang digunakan pada software ISIS Proteus 7 Professional adalah ATMEGA32, CAP, DIPSWC_8, RES, RES16DIPIS, Terminal mode-nya menggunakan POWER dan GROUND serta VOLTAGE sebagai Probe Mode.

VI.               KESIMPULAN

Kesimpulan pada praktikum ke-4 dapat merubah data digital ke data analog. Rangkaian DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke dalam bentuk suatu tegangan analog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner dengan jumlah digit yang pasti. Konverter DAC dapat mengonversi sebuah sinyal digital ke dalam sinyal analog (kontinyu) dengan memberikan skala output analog berharga nol ketika semua bit adalah nol dan sejumlah nilai maksimum ketika semua bit adalah satu.Angka biner sebagai angka pecahan. Dan dari percobban tersebut dapat diamati bahwa sinyal analog (gelombang kontinyu) selalu berbeda menurut dari DSW1 atau voltase yang diberikan. Gelombang kontinyu ini adalah hasil konversi gelombang analog yang dimasukkan yaitu berupa angka 0 dan 1. Angka 0 apabila saklar mati (OFF) dan angka 1 saat saklar hidup (ON).

























LAPORAN PRAKTIKUM BUZZER : KOMUNIKASI DATA, S1-TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2016



TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM
KOMUNIKASI DATA
S1-TEKNIK INFORMATIKA

"BUZZER"


DISUSUN OLEH:

NAMA : NIRMALASARI

NIM : 15.11.9005

KELAS : 15-S1TI-08



STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2015/2016






DAFTAR ISI

TUJUAN PRAKTIKUM ………………………………………….....      2
ALAT DAN BAHAN ………………………………………………..      2
TEORI SINGKAT ……………..…………………..............................      2
METODE PERCOBAAN ……………………………………………      2
HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM ...……………………….…...       7
KESIMPULAN ....................................................................................      7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………............   7






I.               TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ke-4 bertujuan untuk :
1.     Memahami tentang Buzzer
2.     Mengetahui bagaimana ccara kerja Buzzer
3.     Mengubah sinyal digital ke sinyal suara

II.            ALAT

1.     1 unit komputer.                               7. Button                         
2.     Program ISIS Proteus.                      8. Buzzer.            _
3.     Program CodeVision AVR.              9. LM016L
4.     Atmega 32.                                       10. POT-HG   
5.     GROUND.                                        11. Resistor.
6.     Power.

III.          TEORI SINGKAT

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

IV.          METODE PERCOBAAN

IV.I. Membuat Desain Skematik pada ISIS Proteus


1.     Buka ISIS Proteus, lalu klik pick from libraries device/pick devices.

2.     Klik P pada bagian pojok kiri dan tulis keywordsnya. 
 

3.     Ketikkan Keywords ATMEGA32 lalu klik Ok. Lakukan hal yang sama seperti BUTTON, BUZZER, LM016L, POT-HG, dan RESISTOR. Kemudian masukkan semua yang telah dipilih pada bagian area gambar. 

4.     Masukkan escilloscope untuk mengatur voltase


5.     Masukkan Power dan Groundnya

6.   Buat rangkaian.

7.   Kemudian hubungkan semua kabel, dan buat rangkaian buzzer nya.

IV.II Membuat Kode Program pada Codevision AVR

1.   Setelah itu kita buat kode untuk menjalankan simulasi tersebut dengan cara, Buka aplikasi code VisionAVR. Lalu  klik menu new a new file or project.

2.   Kemudian akan muncul create new file, kita pilih project lalu klik ok.

3.   Maka muncul seperti ini, kita pilih yang atas,kenapa ? karena kita menggunakan Atmega.

4.   Lalu Ok.


5.   Klik generate program gambar yang berbentuk gear lalu save sampai 3 kali dengan nama yang sama, saya menggunakan nama “buzzer4”.

6.   Lalu sesuaikan header source code dengan atmega yang dipakai. Tambahkan header dibawahnya #include “.


7.   Klik build all project, pastikan source code tidak ada eror.

  8.     Buka ISIS Proteus yang tadi, klik 2X pada atmega32. Masukan program file “.HEX” yang sudah dibuat pada CodeVisionAVR. Dengan cara : klik gambar seperti dokumen.  

9.      Kemudian cari file .hex, misalnya buzzer4.hex. kemudian klik play.


V.               HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM



VI.               KESIMPULAN

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet. Pada gambar hasil percobaan diatas menunjukkan bahwa bunyi dapat terdeteksi.