Makalah Kewirausahaan
Nama
: -
NIM
: -
15-S1
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
BAB I
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN
WIRAUSAHA
Wirausaha
dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan, Pengertian
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Jadi, secara umum
pengertian kewirausahaan adalah kegiatan penciptaan bidang usaha yg baru.
Pengertian
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan
karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon misalnya,
memberikan pengertian kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN
WIRAUSAHA MENURUT PARA AHLI
· Robbin
& Coulter
Kewirausahaan
adalah proses di mana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya
terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan
tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan,
tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.
· Soeharto
Prawiro
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth).
· Acmad Sanusi, 1994
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
· Jean
Baptista Say (1816)
Seorang
wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
· Frank Knight (1921)
Wirausahawan
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini
menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
· Joseph
Schumpeter (1934)
Wirausahawan
adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam
pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam
bentuk:
a. Memperkenalkan produk baru atau dengan
kualitas baru,
b. Memperkenalkan metoda produksi baru,
c. Membuka pasar yang baru (new market),
d. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan
atau komponen baru, atau
e. Menjalankan organisasi baru pada suatu
industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang
diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber
daya.
· Harvey Leibenstein (1968,1979)
Kewirausahaan
mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
· Penrose
(1963)
Kegiatan
kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.
Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
· Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan
mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at
Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,
mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
· Raymond, (1995)
· Wirausaha adalah orang yang kreatif
dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri
masyarakat dan lingkungan.
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
denganunternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang
CIRI-CIRI DAN SIFAT KEWIRAUSAAN
Untuk
dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri
dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha
adalah:
· Percaya diri
· Berorientasikan tugas dan hasil
· Berani mengambil risiko
· Kepemimpinan
· Keorisinilan
· Berorientasi ke masa depan
· Jujur dan tekun
Sifat-sifat
seorang wirausaha adalah:
· Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
· Selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang
kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
· Memiliki kemampuan mengambil risiko
dan suka pada tantangan.
· Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun.
· Memiliki inovasi dan kreativitas
tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
· Memiliki persepsi dan cara pandang
yang berorientasi pada masa depan.
· Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja keras.
FUNGSI WIRAUSAHA
Pada
dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan
itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman yang menuntun manusia untuk
melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak
ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu,
dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah
pengangguran.
Setiap
Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan
mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang
akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang
diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal
sendiri atau modal dari luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam
mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa
yang menarik.
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk
memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan
keuntungan maksimal.
2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam
rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang
menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak
merugiakan masyarakat mauoun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang
mungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap
pengusaha harus peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan
sekitar.
PRINSIP KEWIRAUSAHAAN
Prinsip-Prinsip
kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa takut
akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil
sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk
mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi
mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu
penting tapi perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha
yang akan kita buat.Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang
usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar
dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip
dasar dalam membangun usaha.
Disamping
itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir optimis atas
peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan begitu semangat dan
kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan usaha kita yang maju
dan terus berkembang.Juga disamping itu kita harus berfikir alternatif dimana
dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan
atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.
Faktor-Faktor Penyebab Munculnya
Semangat Wirausaha
· Keinginan meniru figur seseorang
yang sukses : meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses
mereka, tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka. Orang sukses adalah
orang yang memiliki kepribadian positif, maka pelajari karakter positif mereka,
yang membawa mereka pada kesuksesan.
· Rasa suka terhadap tantangan :
tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi justru
harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berpikir positif. Karena melalui
tantangan-tantangan tersebut kita ditempa untuk menjadi lebih tangguh.
· Keinginan untuk tetap bertahan hidup
: hal ini merupakan naluri alamiah manusia, yaitu keinginan untuk
mempertahankan hidupnya atau menyelamatkan hidupnya. Karena keinginan untuk
bertahan hiduplah maka kita harus selalu mengasah kemampuan berpikir untuk
mengembangkan hal-hal baru.
· Keinginan untuk memperbaiki taraf
hidup yang lebih baik lagi, dari yang di jalan :manusia merupakan sosok yang
memiliki kecerdasan dan perasaan. Maka selain bertahan hidup, secara naluri
manusia juga berkeinginan dan berusaha untuk membuat hidup lebih nyaman dan
lebih baik.
· Kegagalan yang dialami dalam meniti
karir pekerjaan : kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Kita harus
belajar dari kegagalan kita sehingga muncul semangat baru untuk lebih berhasil.
· Adanya cita-cita untuk menjadi
pengusaha : setiap manusia yang hidup pasti mempunyai cita-cita yang ingin
digapai. Cita-cita tersebut merupakan harapan seseorang di masa yang akan
datang, untuk mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha, maka kita harus terus
belajar dan berani berusaha.
PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN DI KALANGAN
MAHASISWA
Fenomena
yang terjadi saat ini banyak sekali mahasiswa ketika lulus kuliah mereka hanya
ingin menjadi seorang pegawai, ini
terlihat dari hasil wawancara dengan para mahasiswa sekitar 75% menjawab akan
melamar kerja, dengan kata lain menjadi pegawai(karyawan), dan hanya sekitar 4%
yang menjawab ingin berwirausaha, dan selebihnya menjadi karyawan dan
berwirausaha. Ini menggambarkan betapa pola piker untuk menjadi wirausaha di
kalangan mahasiswa masih sangat kecil.
Dari
hasil penelitian mahasiswa sulit untuk mau dan mulai berwirausaha dengan alas
an mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri, dan factor yang
tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk
berwirausaha, dan mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerj
sendiri.
Dalam
hal ini pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) sangat penting dan
diharapkan mampu menciptakan jiwa-jiwa wirausaha, sehingga mereka mampu mandiri
dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun terus bertambah,
MENGUBAH POLA PIKIR
Kita
perlu prihatin dengan rendahnya minat wirausaha di kalangan mahasiswa dan
pemuda , Namun kita tidak perlu menyalahkan siapa pun, yang jelas kesalahan
pada kita semua. Sekarang inilah kesempatan kita untuk mendorong para pelajar
dan mahasiswa untuk mulai mengenali membuka usaha atau berwirausaha. Pola pikir
dan lingkungan yang selalu berorentasi menjadi karyawn mlai sekarang kita putar
balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan (pengusaha).salah satu
caranya adalah mengubah pola pikir kita yaitu
dengan mempelajari keuntungan dan kelebihan berwirausaha disbanding menjadi pegawai.
Tetapi
dalam mengubah pola pikir tersebut tidak mudah tetapi harus dilakukan secara
bertahap. Pertama dengan mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha atau
menerapkan mata kuliah kewirausahaan seperti yang sekarang ini digalakkan di
berbagai perguruan tinggi. Kedua, di dalam pendidikan kewirausahaan perlu
ditekankan keberaniaan untuk memulai berwirausaha. Ketiga, dengan berwirausaha
masa depan ada di tangan kita,bukan di tangan orang lain.
Dorongan
berbentuk motivasi yang kuat untuk maju dari pihak keluarga merupakan modal
awal untuk menjadi wirausahaa. Dengan dukungan pihak keluarga mereka memiliki
mental dan motivasi sebagai factor pendorong utama. Keluarga dapat merangsang
para mahasiswa dengan memberikan gambaran nyata betapa nikmatnya memiliki usaha
sendiri (pengusaha). Yakinkan enaknya memiliki pegawai atau menjadi bos,
memiliki kebebasan member perintah bukan diperintah, meraih keuntungan yang tak
terbatas, dan segudang daya rangsang lainya yang dapat menggugah jiwa para
mahasiswa untuk berwirausaha.
KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM
BERWIRAUSAHA
Kreativitas
adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahanmasalah dan menemukan peluang (thinking new thing).
Inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah
dan menemukan peluang (doing new thing)
Hambatan
dan Teknik Meningkatkan Kreativitas
Hambatan
kreativitas sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk
memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah.
Dalam
proses kreativitas terdapat hal-hal yang menghambat ataupun mendukung dalam
diri seseorang, yaitu:
1.
Hambatan Kreativitas
“mental
walls which block the problem solver from correctly perceiving a problem or
conceiving its solution” yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat
kita untuk memahami atau menemukan pemecahanatas suatu masalah.
Hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut :
· Hambatan Psikologis
· Hambatan Budaya
· Hambatan LIngkungan
· Hambatan Bahasa Berpikir
· Hambatan Keterpakuan Fungsional
· Hambatan Kebiasaan Memandang
2.
Teknik Meningkatkan Kreativitas
Cara
umum meningkatkan kreativitas adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses
bertindak. Untuk mencari cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses
pemecahan masalah.
· Perumusan masalah secara kreatif
· Bertanya dan bertanya
· Curah gagasan
· Orang aneh
· Iklim kreatif
Arti
Penting Inovasi dalam Kewirausahaan
Ada
lima jenis inovasiyang penting dilakukan pengusaha, yaitu :
· Pengenalan barang baru atau perbaikan
barang yang sudah ada
· Pengenalan metode produksi baru
· Pembukaan pasar baru, khususnya pasar
ekspor atau daerah yang baru
· Penciptaan/pengadaan persediaan
(supply) bahan mentah atau setengah jadi baru
· Penciptaan suatu bentuk organisasi
industri baru
Teknik
Mengembangkan Inovasi
Kemenangan
bisa dicapai dengan cara menciptakan pasar baru lewat inovasi. Inovasi harus
terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren perubahan, dan membangun
pasar.
Seorang
wirausaha harus segera menterjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi. Inovasi
adalah kreativ yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan
dan memberikan nilai tambah atas sumber yang kita miliki. Sifat inovasi dapat
ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah seatu kerja keras,
terobosan, dan kaizen (perbaikan terus menerus)
Melindungi
Gagasan dari Hasil Kreativitas dan Inovasi
Banyak
perusahaan yang tidak mengetahui pentingnya hak perlindungan usaha.
Wirausahawan harus memahami cara mendapatkan hak paten, merek dagang dan hak
cipta.
Pengusaha
harus memahami cara mendapatkan hak paten, merek dagang, dan hak cipta yang
biasanya disebut dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu hak eksklusif
yang diberikan oleh Negara kepada seseorang atau sekelompok orang untuk
memegang monopoli dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari
kekayaan intelektual.
ANALISIS SWOT
Analisis
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang
ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
BAB II
KESIMPULAN
KESIMPULAN
kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan
serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Firts visitor
ReplyDeleteWww.tetrick48.blogspot.co.id
Firts visitor
ReplyDeleteWww.tetrick48.blogspot.co.id