SINOPSIS FILM
“MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH”
Judul Film: Moga Bunda Disayang
Allah
Sutradara: Rocky Soraya
Penulis Naskah: Riheam Junianti,
Tere Liye
Genre: Drama
Tanggal Rilis Perdana: 02 Agustus
2013
Studio: Soraya Intercine Films
Pemain:
Ø Fedi
Nuril
Ø Shandy
Aulia
Ø Chantika
Zahra
Ø Alya
Rohali
Ø Donny
Damara, tang Darmawan
Moga Bunda Disayang Allah bercerita
tentang Karang, dia adalah seorang anak yatim piatu yang tidak pernah mengenal
orang tuanya. Dia dibesarkan oleh sepasang pecinta anak-anak yang tidak
memiliki anak sendiri. Masa kecilnya yang kurang berunung itu membuat dendam
tumbuh dalam diri Karang. Karang dendam untuk janji-janji kehidupan yang lebih
baik dimasa mendatang. Sepeninggalan ayah angkatnya, Karang bersama
teman-temannya melanjutkan misi ayah angkatnya tersebut. Karang mendirikan
banyak taman bacaan untuk anak-anak yang kurang beruntung. Karang selalu
memotivasi mereka dengan janji-janji kehidupan yang lebih baik.
Karang dikenal
dengan pecinta anak, dia pandai membuat cerita yang syarat akan motivasi,
bahkan Karang bisa membuat anak yang menangis diam sekejap hanya dengan
sentuhan lembutnya. Bahkan dengan memotivasi yang membakar semangat
pendengarnya. Seorang anak kecil terkena lumpuh bisa sembuh dan barlari riang. J
Namun karena
sebuah peristiwa saat liburan ditengah lautan luas, diatas perahu kecil yang
diterpa badai membuat belasan anak asuhnya meninggal sia-sia, termasuk Qintan,
wanita kecil yang dengan semangat dari Karang bisa sembuh dari sakit lumpuhnya
dan bisa berlari riang.
Disaat yang
sama, seorang anak kecil yang tengah liburan denga kedua orang tuanya serta
pengasuhnya juga terkena musibah kecil awalnya, tapi menjadi inti dari cerita
ini. Dia bernama “Melati” gadis berumur 3 tahun yang begitu riang dengan
suasana pantai. Berlari riang rambut ikalnya begerak ke kanan dan kekiri, jika
tertawa gigi kelincinya terlihat semakin lucu dengan mata bening bagai biji
buah leci. Namun seketika kebahagiaan itu pudar, karena Melati terjatuh saat
kepalanya terhantam piting terbang berukuran kecil. Yaah.. kecil.
Dari kejadian
itu, Melati mengalami kebutaan, jikalau hanya buta dia masih bisa melihat dunia
dengan telinganya, tapi lambat laun Melati juga tuli. Jikalau Melati hanya
tuli, mungkin dia bisa melihat dunia dengan mata dan mulut, tapi Melati buta,
tuli sekaligus bisu, hanya karena terhantam piring terbang.
Seketika kehidupan
keluarga HK berubah 100%. Melati sering mengamuk hingga umurnya yang berinjak 6
tahun. 3 tahun Melati hanya merasakan senyap, sepi dan kosong. Berbagai usaha
sudah dilakukan Bunda untuk kesembuhan Melati, tapi kenyataannya Melati
mustahil untuk sembuh, bahkan beberapa Dokter malah menyebut Melati sudah gila
karena sering mengamuk.
Kejadian 3
tahun lalu juga membuat Karang menyalahkan diri, meski sebenarnya Hakim
memutuskan Karang tidak bersalah. Tapi Karang tetap menyalahkan dirinya,
mengurung diri di kamar tua tempat Ibu asuhnya yang tinggal sendiri. Bahkan hanya
itu, kehidupan Karang juga berubah 100% dari pribadi yang baik, pecinta anak,
kini menjadi manusia batman, karena
selalu keluar malam untuk mabuk-mabukan dan waktu pagi hingga sore digunakannya
untuk tidur di kamar tuanya yang semakin pengap karena jendela yang jika dibuka
pemandangan pantai akan terlihat mempesona , malah selalu tertutup rapat, tidak
pernah dibuka.
Akankah Karang
bisa berubah lagi? Mencintai anak-anak selalu. Bagaimana kesabaran Bunda HK untuk
menghadapi kekurangan Melati? Akankah Melati bisa mengenal dunia, mengenal
siapa penciptanya, mengenal bundanya dan mengenal semua? Siapa Kinasih, gadis
berlesung pipit dengan kerudung halusnya, ada apa hubungannya dengan Karang?
Novel karya
TER LIYE ini diangkat dari kisah nyata yang paling mengaharukan, dan ditulis
kembali dari film terbaik sepanjang masa. Denga judul “MOGA BUNDA DISAYANG
ALLAH”.
0 comments:
Post a Comment